1.01.2009

☼ Ku Mencari Cinta di pintu Syurga-MU ☼


Aku seorang wanita yang bisa dibilang dengan kesempurnaan fisik yang ALLAH beri, tiada cacat dalam tubuhku. Tinggi semampai dengan postur tubuh yang ideal sebagai seorang model, yang jarang dimiliki oleh wanita indonesia pada umumnya. Rambutku panjang teurai dengan kemilau seindah sunsilk ( itu klo iklan berkata). Sungguh itu tiada dapat aku ingkari, aku bersyukur atas apa yang telah ALLAH beri. Setiap aku melangkah beribu mata pasti akan tertuju padaku “ cantik banget iach” “ coba kalo aku seperti dia” dan itu bisikan kata² yang sering banget aku dengar, aku hanya bisa tersenyum sebagai tanda syukurku. Namun aku pun mempunyai perasaan sama seperti mereka, kala aku lihat betapa anggunnya wanita dengan aneka jilbab cantik. Hidayah belum menyentuh kalbuku, aku masih harus menghidupi keluargaku, ibu yang kini telah sendiri dan 3 orang adik²ku yang masih harus sekolah.
Sejak ayah meninggal, aku sebagai anak sulung harus menjadi kepala keluarga dan membiayai semua keluarga. Itu semua tidak membuat aku berat, dengan hati senang aku lakuin itu semua. Dengan postur tubuh ku yang melebihi wanita asia membuat aku mudah mendapat pekerjaan, seperti saat ini aku bisa masuk ke dalam dunia entertainment. Dunia yang aku rekuh karena bantuan seorang teman kecilku, yang kini menjadi manegerku.
“Siska, nti sore jangan lupa kamu ada janji temu dengan salah satu PH “ ucap linda
“ Harus hari ini ?? “ aku bertanya
Linda hanya mengangguk kan kepalanya, “ bisa gak kalo besok aja ?“ tawarku
“ no..no..no “ ucap linda menggelengkan kepalanya kayak wayang
aku cuma bisa menghela nafas, padahal aku ingin sekali cepat pulang kerumah dan langsung ketemu ibu, karena hari ini ibu ulang tahun “maaf iach bu siska ga bisa cepat pulang” gumam ku dalam hati.
“ hei kok bengong, ayo cepat ganti baju mu” ucap linda mengagetkan ku
“ sadis banget sich lin, “ ucapku cemberut
“ kan biar cepat kelar kerjaan kamu hari ini, biar bisa ketemu ibu kan?” ucap linda berbisik ditelingaku.
“ kamu inget iach hari lahir ibuku” tanyaku
“ yups, ibumu adalah ibuku juga inget itu yach ! So.. ayo cepat selesaikan tugasmu” jawab linda seraya menjentikkan telunjuknya kehidungku, aku terharu mengingat linda juga tau hari ini ibu ulangtahun.
Waktu terasa begitu lama, ingin cepat aku pulang kerumah dan memberikan kejutan kepada ibu. Dan ingin sekali rasanya aku terus ada disisi ibuku setiap saat, apalagi mengingat kalo ibu sudah sering sakit²an. Akhirnya semua urusan selesai hari ini, tapi hari udah malam banget jam 10 malam dan ibu pasti sudah tidur “ maafin siska bu, ga ada disamping ibu saat ibu ulang tahun” ucapku dalam hati.
“ pulang yuukkk” ajak linda, aku mengikuti langkah linda dengan perasaan yang sangat berat
“ udah jangan sedih gitu dong, besok kan kamu masih bisa kasih kado itu ke ibu” ucap linda mencoba membesarkan hatiku agar ga sedih lagi.
Sesampai dirumah aku langkahkan kaki menuju kamar ibu, kulihat tubuh yang kian kurus itu berbaring.
Tubuh yang seakan tidak pernah lelah untuk mengurus aku dan ke 3 adikku, apalagi mengingat saat ibu harus sendirian mengurus kami anak²nya setelah kepergian ayah saat usia andi ( adikku yang paling kecil ) baru lahir.Perlahan aku langkah kan kaki mendekati ibu, kukecup keningnya “ selamat ulang tahun bu “ ucapku lirih, setelah itu aku pergi kekamarku. Esok nya sebelum aku kembali berkelut dalam dunia entertainment-ku, aku sempat menemui ibu sekedar tuk berikan kado yang kemarin aku belikan. BAJU HANGAT adalah kado dari ku untuk ibu! TAPI . . .

Ternyata kado itu kado terakhir dariku untuk ibu. Seperti mendengar petir disiang hari, saat rani (adikku yang 1) memberitahukan bahwa ibu terjatuh di kamar mandi, ibu sempat pingsan dan dibawa kerumah sakit. Namun ternyata ALLAH terlalu sayang pada ibu, ibu dipanggilnya saat perawatan.
Tak henti² aku menangis dan menyesali “ kenapa aku ga ada disisi ibu saat nafas terakhirnya?”
“ sudah dong mbak, jangan nangis terus” ucap rani mencoba menenangkan hati ku
aku gak bisa bicara sepatah kata pun, aku merasa ga rela harus kehilangan ibu untuk saat ini.
Sungguh itu semakin membuat aku merasa sangat sedih, kini aku dan ke 3 adikku telah menjadi yatim-piatu. Kemana harus aku mencari pegangan sekarang??? Hati ku serasa tersayat waktu aku melihat betapa tegarnya rani saat dia mencoba melerai ria (adikku yang ke2) bertengkar dengan andi,
“Ria kamu harus ngalah sama andi, dia kan masih kecil” ucap rani
“ tapi mbak, andi yang mulai duluan” rani mulai mengadu
“ gak kok, ndi cuma mo pinjam buku ini “ ucap andi membela dirinya
“ sudah, pokoknya mbak ran ga mo tau, kalian harus baikkan” ucap rani dengan tegas
“ tapi mbak. . .” potong ria
“ kalian ndak kasian ama mbak sis? dia cape baru pulang kerja, tapi kalian malah buat gaduh” ucap rani
“ maafin kami iach mbak ran” ucap ria dan andi bersamaan, dari balik pintu aku lihat mereka bertiga berpelukan. Dan aku juga bisa lihat ria dan andi membaca buku yang mereka ributin itu sama².
Aku benar² terharu melihat betapa kasih sayang antara mereka begitu besar, dan yang tak kuduga rani meski belum dewasa tapi mampu bertindak dewasa mengalahkan aku...
Hari² telah berlalu, kini aku coba melangkah lebih pasti menuju masa depanku demi aku dan demi ke3 adikku, AKU HARUS BANGKIT!!!
Setahun telah berlalu. . .
“Kamu kok jadi lain sis?” tanya linda
“ lain gimana maksud kamu?” aku balik tanya
“ kamu jadi lebih pendiam setahun belakangan ini, kamu masih belum ikhlasin ibu iach?”
aku ga mampu menjawab, “ ikhlasin ibu sis, ibu juga pasti sedih liat kamu jadi pemurung seperti ini” ucap linda pelan namun aku dengar begitu jelas. Tapi aku tetap diem ga bersuara, cuma sesekali butiran air mata membasahi pipi.
“ mbak sis, rani udah siapin air hangat buat mbak sis mandi” ucap rani waktu sambut aku pulang
“makasih yach dek, mbak mo rebahan dulu sebentar” jawabku sebelum kulangkahkan kaki meninggalkan rani
“ apa benar aku menjadi pemurung?” “ apa benar aku tidak ikhlas ibu kembali pada ALLAH?” beribu tanya dalam memenuhi otak dikepalaku. Kucoba amati diri dalam cermin, terpampang seorang cewe yang ga ada sebaris senyum dibibirnya,dan cewe itu AKU!
Ku coba tersenyum lewat cermin, namun kenapa air mata yang menetes? duch GUSTI kenapa aku????

Hari ini aku kosong jadwal kerja, aku ga tau harus ngapain?? rumah besar namun terasa begitu sepi. Semua tempat mengingatkan aku pada ibu, ku langkahkan kaki ke halaman belakang, kulihat berjejer tanaman yang dulu dirawat ibu kini terlihat begitu tak terurus. Kucoba rapihkan kembali tanaman hidup itu,”tanaman yang ibu sayangi harus tetap hidup” itu yang terlintas dalam pikiranku saat ini.
Terdengar suara pintu diketuk “ assalamualaikum. ..” terdengar suara dari luar
aku bergegas menuju pintu depan, dan kubuka kan melihat siapa yang datang
“ assalammualaikum. ..” ucap tamu itu
aku cuma terpaku tanpa suara “ assalammualaikum..” kembali tamu itu berucap
“ waalaikumsalam...” aku baru membalas salamnya
“ ria, andi sudah pulang sekolah?” tanya tamu itu
“ hm... belum, mungkin sebentar lagi” jawabku
“ ouwh....” gumam tamu itu, “siapa sich orang ini, kok kenal adik²ku” tanyaku dalam hati
“ maaf, perkenalkan aku Fathir, aku guru ngaji andi dan ria” ucap tamu yang bernama fathir itu seakan tau apa yang aku pikirkan
“ ouwh...” gumamku, Fathir hanya tersenyum sebelum ia alihkan pandangannya ke arah jalan.
“ andi ria mungkin sebentar lagi pulang, sambil tunggu mereka pulang, lebih baik masuk ga enak kali didepan pintu terus” ucapku tersadar klo sedari tadi kami ngobrol didepan pintu
“ terima kasih, lebih baik aku tunggu diluar saja” ucap fathir
“ hmm... baiklah silahkan duduk” ucapku mempersilahkan. Mau tidak mau aku harus temani fathir ngobrol, masa ada tamu dicuekkin. Selama ngobrol, aku tak pernah lihat fatir memandang ke arahku, pandangannya ia lemparkan kearah jalan. Tak berapa lama ke3 adikku datang.
“kak fathir udah lama iach?” tanya andi seraya bermanja² dilengan fathir, itu membuat aku bengong
“ga terlalu lama kok, banyak tugas sekolah yach” ucap fathir
“hu uh kak, cape dech. Masa kasih tugas banyak banget coba” kini ria yang menjawab
ku lihat fathir hanya tersenyum. Sungguh aku dibuat bengong “kok bisa” ke 2 adikku bermanja² pada orang yang ga dikenal. Ria (kelas5 sd) satu sekolah dengan andi (kelas3 sd), dan itu membuat aku sedikit lega karena dengan begitu andi bisa dijaga.
“ huh mbak ria ini kok ngeluh terus” ucap andi
“ biarin weee” sahut ria
“ mau kak fathir bantu selesaikan tugas sekolahnya?” tanya fathir menawarkan dirinya
“mauuuuuuuuuu” jawab andi dan ria bersamaan



Hm... siapa iach FATHIR itu???
Mo tau cerita selanjutnya??? Tunggu aja iach dientri berikutnya !!!

1 komentar:

daniezha yank mengatakan...

mampir ya, numpang nulis. ^_^